Rangkuman Buku Human Relations & Public Relations,
Penulis
Onong Uchjana Effendy
BAB
IV
DIMENSI PUBLIC RELATIONS
A. PENGERTIAN
DAN PERKEMBANGAN PUBLIC RELATIONS
Public relations banyak dipraktekkan di
berbagai organisasi dalam rangka menunjang manajemen untuk mencapai tujuannya
secara efektif dan efisien. apabila human relations bersifat represif,
memecahkan masalah, public relations bersifat preventif, mencegah timbulnya
masalah. Public relations yang untuk mudahnya disingkat menjadi Purel atau P.R.
mempunyai dua pengertian yakni:
Pertama
: purel sebagai “method of communication”
Kedua : purel sebagai “state of being”
Purel
dalam pengertian method of communication merupakan rangkaian atau sistem
kegiatan, yakni kegiatan berkomunikasi secara khas. Sedangkan purel dalam
pengertian state of being adalah perwujudan kegiatan berkomunikasi tersebut
sehingga melembaga. Purel hanyalah terdapat dalam suatu organisasi.
Dalam
pengertian sebagai metode komunikasi terdapat makna bahwa setiap pimpinan dari
suatu organisasi , suatu kegiatan komunikasi yang khas mempunyai ciri-ciri dan
meliputi aspek sebagai berikut:
1. Komunikasi
yang dilaksanakan berlangsung dua arah secara timbal balik.
2. Kegiatan
yang dilakukan terdiri dari penyebarab informasi, pelaksanaan persuasi dan
pengkajian opini publik.
3. Tujuan
yang dicapai adalah tujuan organisasi itu sendiri.
4. Sasaran
yang dituju adalah publik di dalam dan publik di luar organisasi
5. Efek
yang diharapkan adalah terjadinya hubungan yang harmonis antara organisasi
dengan publik.
Hubungan
fungsional antara purel dengan organisasi ialah bahwa sebagai metode
komunikasi, purel mengefektifkan dan mengefesiensikan upaya pencapain
organisasi.
Perkembangan Public Relations
Manusia
adalah mahluk sosial. Ia tidak mungkin hidup sebatang kara. Ia harus dan akan
berhubungan dengan orang lain dan demi pemenuhan dorongan-dorongan yang timbul
pada dirinya. Dorongan-dorongan tersebut ialah untuk melangsungkan hidupnya,
untuk mempertahankan dirinya untuk meneruskan jenisnya. Dorongan untuk
mempertahankan diri dapat diketahui dengan jelas pada kehidupan manusia zaman
purba. Hidup kerjasama dengan orang lain adalah mutlak.
Public Relations Menurut Konsep Ivy
L.Lee
Ivy
L. Lee adalah putra seorang negarawan di Georgia Amerika Serikat. Pada waktu
itu Lee menjabat sebagai wartawan. Pada tahun 1914 Ivy Lee diangtkat menjadi
penasehat John D. Rockefeller, Jr.
Public relations di Indonesia
Public
relations secara konsepsional dalam pengertian “state of being” di Indonesia
baru di kenal pada tahun 1950-an dan pengembangan secara akademik sejak awal
dekade 1960. Pada public relations melekat dua aspek yang hakiki yang tidak
bisa tidak ada. Apabila tidaka ada kedua aspek tersebut, maka nama lembaga atau nama kegiatan itu bukanlah public relations.
Kedua aspek tersebut adalah sebagai berikut :
Pertama:
Sasaran pulic relations adalah public intern dan public ekstern. Public intern
adalah orang-orang yang berbeda atau tercakup oleh organisasi, seluruh pegawai mulai dari sfaf sampai karyawan
bawahan. Sedangkan public ekstern adalah orang-orang yang berbeda di luar
organisasi yang ada hubungannya dan yang diharapkan ada hubungannya.
Kedua:
Kegiatan public relations adalah komunikasi dua arah timbal balik. Ini berarti
bahwa dalam penyampaian informasi, baik ke public intern maupun public ekstern
harus terjadi umpan balik.
Direktorat
Pembinaan Hubungan Masyarakat Departemen Penerangan R.I merumuskan fungsinya
sebagai berikut:
1. Melaksanakan
hubungan ke dalam, yaitu pemberian pengertian tentang segala hal mengenai
departemen penerangan terhadap “Internal Public” yaitu para karyawan.
2. Melakukan
hubungan ke luar, yaitu pemberian informasi tentang segala hal mengenai
departemen penerangan terhadap “External Public” yaitu masyarakat pada umumnya.
3. Melakukan
penelaahan serta pembinaan pendapat umum melalui hubungan-hubungan khusu dengan
unsur-unsur lembaga masyarakat.
4. Melakukan
pembinaan serta bimbingan untuk mengembangkan Kehumasan sebagai medium
penerangan.
5. Menyelenggarakan
koordinasi integrasi dan sinkronisasi serta kerjasama kegiatan hubungan
masyarakat untuk penyempurnaan pelayanan penerangan terhadap umum.
Public
relations atau hubungan masyarakat di Indonesia telah memperluas lagi
cakrawalanya dengan ikut serta dalam Federation of the ASEAN Public Relations
Organizations (FAPRO).
B. DEFINISI
PUBLIC RELATIONS
Public
relations merupakan gejala kemudian menjadi kegiatan tak terorganisasikan.
Definisi Public Relations dalam
Perbandingan
Cultip
dan Center dalam bukunya terbaru dengan judul yang sama, tetapi kali ini
bersama Glen M. Broom, menyatakan bahwa:
Public
relations adalah fungsi manajemen yang menilai sikap public,
mengidentifikasikan kebijaksanaan dan tata cara seseorang atau organisasi demi
kepentingan public, serta merencanakan dan melakukan suatu program kegiatan
untuk meraih pengertian dan dukungan
public.
Prof.
Marston mendifinisikan public relations adalah fungsi manajemen yang menilai
sikap public, mengidentifikasikan kebijaksanaan dan tata cara sebuah organisasi
demi kepentingan public, dan melaksanakan program kegiatan dan komunikasi untuk
meraih pengertian umum dan dukungan public.
Dr. Rex Harlow mendefinisikan public
relations adalah fungsi manajemen yang khas yang mendukung pembinaan dan pemeliharaan jalur bersama antara
organisasi dengan publiknya mengenai komunikasi, pengertian, penerimaan, dan
kerja sama melibatkan manajemen dalam permasalahan atau persoalan membantu manajemen menjadi tahu mengenai dan
tanggap terhadap opini publik.
The Stastment of Mexico mendefinisikan
public relations adalah seni dan ilmu pengetahuan sosial untuk menganalisis
kecenderungan, memprediksi konsekuensinya, menasehati para pemimpin organisasi
dan melaksanaka program-program yang berencana mengenai kegiatan-kegiatan yang
melayani baik kepentingan organisasi maupun kepentingan umum.
Unsur-unsur Hakiki dalam Definisi
Public Relations
Public
relations mempunyai unsur sebagai berikut :
1. Suatu
fungsi manajemen yang menggunakan penelitian dan upaya yang berencana dengan
mengikuti standar etis.
2. Suatu
proses yang mencakup hubungan antara organisasi dengan publiknya.
3. Analisis
dan evaluasi melalui penelitian terhadap sikap dan opini dan kecenderungan
sosial dan mengkomunikasikannya kepada manajemen.
4. Konseling
manajemen agar dapat dipastikan bahwa kebijaksanaan, tata cara dan kegiatan
dapat dipertanggungjawabkan secara sosial dalam kepentingan bersama antara
organisasi dengan publik.
5. Pelaksanaan
dan penindakan program kegiatan yang berencana, komunikasi, dan evaluasi
melalui penelitian.
6. Pencapaian
itikad baik, pengertian dan penerimaan sebagai hasil akhir utama dari kegiatan
public relations.
Keenam
unsur di atas menunjukkan korelasi atau hubungan fungsional public relations
dengan manajemen dalam upaya mencapai tujuan dan sasaran organisasi di mana
Purel dan manajemen itu beroperasi.
C. PROSES
PUBLIC RELATIONS
Professor
Marston, pakar Purel yang namanya dan
definisinya telah dibahas di muka telah
mengetengahkan apa yang disebut “Profesor Marston’s” R-A-C-E formula yang
merupakan deskripsi akronomik dari proses Purel yang membantu mengingatkan
unsur kunci.
Research
(Penelitian): Langkah pertama, ampuh dalam memastikan informasi dan data
mengenai informasi dan data mengenai organisasi, persoalan atau situasi,
khalayak serta sikap dan opini publik.
Action
(Kegiatan): Langkah kedua, men cakup nasehat kepada manajemen dan mengenai
program berencana.
Communication:
Langkah ketiga, meliputi cara penyampain unsur program berncana kepada publik
yang beragam.
Evaluation
(Evaluasi): Langkah keempat, cara memantau dan mempertimbangkan keefektifan
proses melalui penelitian.
Purel adalah kegiatan; aktivitas. Proses
kegiantannya melalui empat tahap, yakni tahap-tahap penelitian (research),
perencanaan (planning), penggiatan (action), dan evaluasi (evaluation). Tahap
ini berlangsung secara berkesinambungan.
Penelitian (Research)
Tahap
ini merupakan kegiatan mendapatkan data dan fakta yang erat sangkut pautnya
dengan pekerjaan yang akan dikerjakan. Penelitian bisa bersifat “opinion
research” atau bersifat “motivation reserch”.
Opinion
research adalah penelitian terhadap pendapat khalayak mengenai suatu hal atau
suatu masalah. J. Carrol Batemen dalam karyanya Public Relations for Trade
Associations menegaskan, bahwa opinion research adalah usaha untuk mengukur,
secara kualitatif dan kuantitatif, sikap publik terhadap sebuah perusahaan
dagang, industri atau organisasi lainnya.
Motivation
research adalah cabang dari marketing researh penelitian pemasaran yang
menuliti keinginan dan kebutuhan khalayak.
Perencanaan (Planning)
Perencanaan
disusun dengan berpijak pada data dan fakta yang diperoleh pada tahap
penelitian. Fakta adalah hal-hal yang dilihat sendiri atau hasil interview
dengan orang yang bersangkutan dengan pekerjaan yang dikerjakan. Data dan fakta
itu adalah apa adanya, tanpa interprestasi. Jadi perencanaan disusun berdasarkan
fakta, bukan berdasarkan keiinginan PRO. Sebuah rencana adalah campuran dari
kebijaksanaan dan tata cara.
Penggiatan (Action)
Tahap
action dari kegiatan purel merupakan kegiatan komunikasi. Ahli purel Cutlip dan
Center menanmkan tahap penggiatan: ‘communicating” (pentahapan proses purel
menurut Culip dan Center adalah fast finding-planning-communicating-evaluation.
Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi
adalah tahap terakhir setelah tahap-tahap penelitian, perencanaan dan
penggiatan. Tujuan utama dari evaluasi ialah untuk mengetahui apakah kegiatan
purel benar-benar dilaksanakan menurut rencana berdasarkan hasil penelitian
atau tidak. Jadi evaluasi penting sekali. Tanpa evaluasi tidak akan diketahui
sampai di mana kelancaran kegiatan purel yang telah berlangsung.
Pengertian Public dalam Public
Relation
Pada
umumnya publik-publik dari purel terbagi menjadi dua bagian besar yang disebut
publik intern dan publik ekstern. Berdasarkan pengelompokkan tersebut
terdapatlah hubungan-hubungan yang bisa dinamakan:
1. Hubungan dengan publik intern
2. Hubungan dengan publik ekstern
Kedua
jenis hubungan itu meliputi:
a. Hubungan
dengan karyawan
b. Hubungan
dengan pemegang saham
c. Hubungan
dengan pelanggan
d. Hubungan
dengan khalayak sekitar
e. Hubungan
dengan pemerintah
f.
f.
Hubungan dengan pers
Hubungan
dengan karyawan dan pemegang saham termasuk hubungan dengan publik intern,
sedangkan hubungan dengan kelompok lainnya termasuk hubungan dengan publik
ekstern.
BAB
V
TUGAS
PEKERJAAN PUBLIC
RELATIONS
OFFICER (PRO)
A. PRO
SEBAGAI PELAKSANA FUNGSI PUREL
Purel
adalah cermin yang anda pegang di depan organisasi, sehingga organisasi yang
anda wakili dan publik dapat melihat segala sesuatu yang terdapat pada cermin
tersebut. Purel diibaratkan cermin. Cermin ini harus dijaga dan dipelihara
sebaik-baiknya untuk tetap selalu bersih.
Fungsi public relations menurut
Canfield
Bertrand
R. Canfield dalam bukunya Public Relations, Principles and Problems
mengemukakan tiga fungsi purel yakni :
1.
Mengabdi kepada kepentingan umum
2.
Memelihara komunikasi yang baik
3.
Menitik-beratkan moral dan tingkah laku yang
baik
Purel
beserta PRO-nya harus mengabdi kepada kepentingan umum. Adalah benar PRO
diangkat di beri upah oleh manajer, akan tetapi tugasnya dan pekerjaanya ialah
melayani publik, kepentingan umum. Purel diadakan oleh manajer untuk membantu
organisasi mencapai tujuannya.
Dalam
melaksanakan komunikasi dan dalam rangka melayani publik, PRO dan para
petugasnya menepati ruangan yang tempatnya strategis. Ini memudahkan komunikasi
.Salah satu tugas purel ialah sebagai sumber informasi dan sebagai saluran
informasi.
Perlengkapan PRO
Yang dimaksudkan dengan perlengkapan di
sini ialah seksi-seksi, apabila purel merupakan sebuah bagian dari suatu
organisasi kekaryaan. Fungsi purel akan terpenuhi, apabila suatu bagian purel
dilengkapi dengan seksi-seksi sebagai berikut :
1. Seksi
Redaksi
Seksi
redaksi ini termasuk paling sibuk, karena bidangnya memang luas. Seksi ini
meliputi :
a.
Sub Seksi Penulisan Pidato
Sub seksi penulisan pidato bertugas
mempersiapkan pidato untuk pimpinan organisasi mengenai segala bidang.
b.
Sub Seksi Penerbitan
Sub seksi penerbitan mengerjakan pekerjaan
yang berhubungan dengan penerbitan, misalnya majalah organisasi dll
c.
Sub Seksi Hubungan dengan Mass Media
Sub seksi hubungan dengan mass media
menyelenggarakan pekerjaan yang berkaitan dengan penyebaran informasi melalui
media pers, radio dll.
2. Seksi
Protokol
Seksi protokol bertugas secara khusus
dalam penyelenggaraan peristiwa keupacaraan.
3. Seksi
Pagelaran
Seksi
pagelaran bertugas menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang bersifat
pertunjukkan. Untuk kegiatan ini diperlukan petugas-petugas yang menguasai
teori dan praktek, sebab efeknya sangat ampuh bagi pengembangan organisasi.
4. Seksi
Perpustakaan
Perpustakaan
merupakan sumber pengetahuan dan sumber penerangan bagi para petugas dalam
rangka melaksanakan fungsi purel.
5. Seksi
Dokumentasi
Ini
merupakan seksi khusus di mana tersimpan catatan-catatan atau benda-benda yang
bersifat dokumen yang ada hubungannya dengan kegiatan organisasi.
6. Seksi
Statistik
Seksi
ini di anggap perlu untuk diadakan acara secara khusus, terutama oleh
perusahaan-perusahaan untuk mengukur sampai di mana kemajauan yang telah di
capai. Petugas-petugas yang ditempatkan di seksi ini harus benar-benar orang
yang memahami soal statistik.
7. Seksi
Penelitian
Seksi
penelitian ini melengkapi bagian purel, terutama purel perusahaan besar, untuk
dapat mengetahui data dan fakta sikap publik terhadap perusahaan.
B. PELAKSANAAN
HUBUNGAN DENGAN PUBLIK INTERN (INTERNAL PUBLIC RELATIONS)
Hubungan dengan Karyawan (Employee
Relations)
Employee
relations merupakan suatu kekuatan yang hidup dan dinamis yang dibina dan
diabadikan dalam hubungan dengan perorangan sehari-hari. PRO bukan hanya duduk
di kantornya, melainkan harus berkomunikasi langsung dengan para karyawan. Yang
dimaksudkan karyawan di sini ialah semua pekerja.
Sudah
tentu antara karyawan yang satu dengan yang lainnya terdapat perbedaan,
disebabkan memang beda dalam lingkungan hidupnya, pengalamannya, pendidikannya
dsb. Tetapi di antara mereka semua terdapat hal-hal yang sama. Mereka sama-sama
menghendaki:
1. Upah
yang cukup
Upah
yang cukup untuk keperluan hidup adalah cita-cita semua karyawan. Dalam hal
itulah pentingnya kegiatan purel untuk menengahi antara perjuangan para pekerja
yang menuntut kenaikkan upah.
2. Perlakuan
yang adil
Adalah
hasrat semua karyawan untuk selalu diperlakukan secara adil di kalangan
karyawan. Tetapi perasaan tersebut hanyalah perasaan pribadi saja.
3. Ketenangan
bekerja
Semua
karyawan menginginkan bekerja dengan tenang, bukan saja dalam hubungannya
dengan pekerjaan. Para karyawan akan tetap giat bekerja, jikalaau mengetahui
bahwa bagi mereka terdapat:
a. Jaminan,
jika mereka dengan keluarganya terjadi musibah
b. Jaminan
keamanan bekerja
c. Jaminan
di hari tua
4. Perasaan
diakui
Pada
setiap karyawan terdapat perasaan ingin diakui sebagai karyawan yang berharga
dan anggota kelompok kerjanya yang terhormat.
5. Penghargaan
atas hasil kerja
Para
karyawan menginginkan agar hasil kerjanya dihargai, meskipun sebenarnya adalah
kewajiban mereka untuk bekerja segiat-giatnya.
6. Penyalur
perasaan
Hanya
dengan komunikasi antar pesona dengan para karyawan, PRO dapat menyelami
perasaan mereka. Dan dengan komunikasi pula dapat dibina hubungan yang
harmonis.
Hubungan dengan Pemegang Saham
(Stockholder Relations)
Modal
merupakan salah satu faktor terpenting bagi suatu organisasi kekaryaan seperti
perusahaan. Besar kecilnya modal menentukan besar kecilnya perusahaan dan berpengaruh
pula kepada usaha-usaha untuk memperkembangkannya. Komunikasi dengan para
pemegang saham dapat dilakukan dengan berbagai cara diantaranya:
1. Menyatakan
selamat kepada pemegang saham yang baru.
Pemegang
saham yang baru adalah anggota dalam keluarga perusahaan. Karena itu patut diberi ucapan. Komunikasi
seperti itu akan menimbulkan kesan yang baik. Para pemegang saham merasa
dihargai dan dihormati.
2. Memberikan
laporan
Adalah
kewajiban manajer pula untuk memberikan laporan kepada para pemegang saham mengenai
perkembangan perusahaan. Memberikan laporan seperti itu merupakan kegiatan
komunikasi yang berfungsi sebagai pembinaan hubungan yang harmonis.
3. Mengirimkan
majalah organisasi
Majalah
organisasi yang diterbitkan oleh perusahaan merupakan medium yang baik untuk
membina hubungan yang harmonis dengan para pemegang saham.
4. Mengadakan
pertemuan
Face-to-face
communication adalah bentuk komunikasi yang lain untuk membina hubungan yang
harmonis memelihara pengertian bersama dan meningkatkan kepercayaan. Para pemegang
saham dapat bertemu wajah dengan pimpinan dan karyawan perusahaan. Ini akan
menambah eratnya hubungan di antara semua unsur perusahaan.
C. PELAKSANAAN
HUBUNGAN DENGAN PUBLIK EKSTERN (EXTERNAL PUBLIC RELATION)
Publik
ektern yang menjadi sasaran purel ialah para pelanggan, khalayak sekitar,
instansi pemerintah, pres dan lain-lain kelompok di luar organisasi. Dengan
kelompok tersebut harus senantiasa diadakan komunikasi dalam rangka membina
hubungan yang harmonis dengan mereka.
Hubungan dengan Pelanggan (Customer
Relations)
Sukses
yang besar yang diperoleh suatu perusahaan ialah mendapatkan pelanggan, bukan
penjualnya itu sendiri. Para pelanggan tetap harus selalu dipegang jangan
sampai pindah perhatiannya dan menjadi pelanggan perusahaan lain.
Hubungan dengan Khalayak Sekitar
(Community Relations)
Khalayak
sekitar adalah orang-orang yang bertempat tinggal di sekitar komplek
organisasi.
Hubungan dengan Pemerintah (Goverment Relations)
Sebuah
organisasi kekaryaan tidak bisa tidak, akan ada hubunganya dengan
instansi-instansi pemerintah. Komunikasi ini akan membina dan hubungan
harmonis, akan banyak membantu memperlancar jalannya organisasi.
Hubungan dengan Rers (Press
Relation)
Pers dalam arti luas, yakni semua media
massa. Media massa tersebut banyak sekali bantuannya kepada organisasi
kekaryaan untuk mencapai publik yang tersebar luas. Hubungan baik terpelihara
terus dengan orang-orang media massa , akan memperlancar kegiatan publikasi.
BAB VI
PUBLIC RELATIONS DALAM PRAKTEK
A. MENERBITKAN
MAJALAH ORGANISASI
Majalah
organisasi merupakan sarana yang penting dalam kegiatan Public Relations dalam
rangka memelihara dan membina hubungan yang harmonis antara pimpinan organisasi
dengan public intern maupun dengan public ekstern. Berdasarkan publik yang dituju,
maka majalah organisasi diklasifikasikan sebagai:
1. Majalah
intern
a. Majalah
intern diterbitkan untuk keperluan publik di dalam organisasi, terutama para
karyawan yang sehari-harinya bekerja di dalam lingkungan organisasi.
2. Majalah
ekstern
a. Majalah
ektern biasanya diterbitkan oleh perusahaan besar dalam bentuk yang indah dari
kertas yang paling baik, penuh dengan artikel yang dihiasi gambar bagus. Memang
biaya untuk menerbitkan majalah seperti ini mahal sekali, tetapi ini akan
menaikkan prestise perusahaan, lebih-lebih kalau majalah ini tersebar luas.
3. Majalah
ekstern-intern
a. Majalah
organisasi yang bermutu dan beredar luas akan menimbulkan rasa ingin tahupada
para peminat untuk menjadi pemegang saham mengenai kebijaksanaan perusahaan.
Perencanaan Majalah
Untuk
menerbitkan sebuah majalah organisasi diperlukan sekali perencanaan yang
matang. Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu menjadi pemikiran seorang
PRO:
a. Penentuan
isi majalah
b. Penentuan
pimpinan redaksi
c. Penentuan
staf redaksi
d. Biaya
e. Kertas
f.
Percetakan
Isi Majalah
Apa
yang akan diterbitkan pada majalah. Majalah organisasi mempunyai fungsi yang
sama, yakni:
1. Memberi
penerangan
2. Memberi
pendidikan
3. Memberi
hiburan
Isi
majalah untuk memenuhi fungsinya seperti disebutkan di atas dapat diperoleh
dari :
1. Hari
ulang tahun
2. Perkawinan
3. Kematian
4. Kelahiran
5. Olah
raga
6. Kejadian
lucu dalam lingkungan kerja, dl
B. MEMBUAT
FILM DOKUMENTER
Titik
berat film dokumenter adalah fakta atau peristiwa yang benar-benar terjadi.
Film dokumentar sering berkisar pada hal-hal yang merupakan panduan manusia dan
alam.
Prosedur Pembuatan Film
Pembuatan
film dimulai dengan sebuah idea. Berdasarkan idea ini ditentukan suatu tema
dari cerita atau kisah yang akan divisualisasikan dalam bentuk film. Treatment
adalah cerita pendek yang panjang yang ditulis dalam bentuk waktu kini dan
dalam istilah visual.
Film
adalah panduan seni yakni karya yang dibuat sebagai hasil panduan dari
kecakapan, kemampuan dan bakat dari sejumlah orang.
Menyusun Skenario Film
Dalam
kegiatan public relations film banyak digunakan baik untuk peragaan, pendidikan
maupun periklanan. Dalam hubungan penyusunan skenario film sebagai unsur
pokokbagi film dokumentar, pertama-tama yang penting harus difahami ialah
bahasa kamera. Berikut ini adalah beberapa cara penggunaan kamera untuk
menerjemahkan suatu idea ke dalam film:
1. Gerakan
Kamera (Camera Movement)
a. Panning
Pan
shot atau ambilan pemandangan ini dilakukan secara horisontal, dari kiri ke
kanan atau dari kanan ke kiri dengan cara mengikuti obyeknya.
b. Tilting
Kalau
panning dilakukan mendatar, tilting digerakkan dari atas ke bawah atau
sebaliknya.
c. Tracking
Tracking
atau disebut pula “dollying” ialah gerakan kamera ke depan atau ke belakang.
2. Posisi
Kamera (Camera Position)
a. Full
shot
Full
shot dilakukan jika diinginkan suatu action dalam seluruh pemandangan.
b. Long
shot
Long
shot dilakukan dari jarak yang jauh. Long shot dilakukan untuk segi
dramatisnya, terutama untuk menunjukkan hal yang kontras.
c. Medium
long shot
Ini
merupakan pengambilan yang agak lebih dekat pada obyek daripada yang dilakukan
dengan long shot.
d. Medium
shot
Medium
shot lebih dekat lagi, yakni dari lutut ke atas. Biasanya pengambilan ini
dilakukan untuk obyek yang bergerak.
e. Medium
close shot
Jepretan
ini menunjukkan dua orang dari bahu ke atas.
f.
Close Shot
Close shot menunjukkan sesorang dari bahu
ke atas.
g. Close
up
Close
up banyak sekali digunakan dalam pembuatan film. Ini untuk menunjukkan seluruh
wajah seseorang.
h. Big
close up
Big
close up sering pula disebut ”Extreme Close Up” terutama diperuntukkan suatu
benda kecil yang mempunyai fungsi penting dalam sebuah cerita
3. Sudut
Kamera (camera angles)
a. Normal
Angle
Normal
angle adalah sudut kamera yang dipergunakan untuk ambilan yang biasa.
b. Low
Angle
Dengan
low angle ini ambilan dilakukan dari bawah tertuju ke atas.
c. High
angle
High
angle adalah sebaliknya dari low angle.
Hal yang perlu dipahami PRO ialah
“montage” atau “editing”. Beberapa hal sebagai berikut:
Tansisi Shot (Short transisition)
a. Cut
Yang dimaksud dengan cut ialah transisi
atau peralihan dari shot yang satu ke satu yang lain secara tiba-tiba.
b. Fade
Out
Fade Out ialah untuk mendapatkan
transisi secara luwes dari scene yang satu ke scene yang lain.
c. Fade
In
Fade In adalah kebalikan dari Fade Out.
Dari tiada muncul gambar secara samar-samar, lalu menjadi terang dan jelas.
d. Dissolve
Dissolve sering disebut pula “mix”,
yakni transisi dari scene yang satu ke scene berikutnya dengan jalan memadukan
terlebih dahulu untuk beberapa saat.
e. Wipe
Ini artinya menyapu. Ada berbagai
variasi mengenai hal ini. Ada yang ke kiri, ke kanan, ke atas atau ke bawah
tergantung dari mana dimulainya.
C. MENYELENGGARAKAN
PAMERAN
Salah
satu sarana yang termasuk Audio Visual adalah pameran. Pameran dianggap sebagai
sarana efektif untuk penerangan dan pendidikan, karena orang-orang dapat
melihat benda-benda dalam bentuk yang sebenarnya baik dalam keadaan diam maupun
dalam proses kerjanya.
Dalam
suatu market pameran selain kepada publik disajikan benda-benda asli, juga
alat-alat visual lainnya, diantaranya: market, model, gambar, dan grafik atau
diagram.
Market
adalah contoh dari sebuah benda yang diperkecil ukurannya. Kadang-kadang
dinamakan juga miniatur. Yang hampir sama dengan market ialah model, yakni
tiruan benda, hewan atau juga orang yang mirip dengan sebenarnya.
Dalam
pameran sering terdapat berbagai model sebagai penunjang untuk memberikan
penjelasan terhadap tema pameran. Grafik dan diagram juga sering dipasang di
dinding-dinding ruang pameran untuk membantu memberikan penjelasan.
Bagaiman Membuat Pameran Menarik?
Usaha
membangkitkan perhatian dalam rangka menyelenggarakan pameran adalah yang
terpenting dari segalanya. Jadi usaha untuk membangkitkan perhayian publik
harus mendapatkan pemikiran utama. Upaya untuk membangkitkan perhatian
dilakukan di luar gedung pameran, sedangkan usaha untuk menumbuhkannya
dilakukian di dalam ruangan.
Ada
beberapa cara untuk menarik perhatian publik yang lalu lalang di luar agar
masuk ke dalam ruangan pameran:
1. Menciptakan bentuk istimewa
Pameran
yang diadakan di suatu stand di pasar malam yang tampaknya dari luar segalanya
hampir sama dengan stand lainnya. Memberi bentuk bangunan tidak selalu harus
merombaknya, bisa menambah dengan bambu, kayu atau triplek yang diatur
sedemikian rupa sehingga ada kelainan dibandingkan dengan bangunan
disekitarnya.
2. Memberi
warna yang kontras
Warna
dapat diambil manfaatnya untuk memikat perhatian publik. Warna yang kontraslah
yang segera akan membangkitkan perhatian. Untuk pameran yang diadakan hanya
untuk sementara waktu saja, tidak perlu seluruh gedung dicat baru secara
kontras.
3. Memperdengarkan
suara keras
Memperdengarkan
suara atau bunyi-bunyian yang keras dengan maksud menarik perhatian publik
hanya dapat dilakukan pada pameran yang diadakan secara khusus di sebuah gedung
tepi jalan raya.
Berikut
ini adalah beberapa cara untuk menumbuhkan perhatian publik setelah mereka
berada di ruang pameran:
a. Pengaturan
yang harmonis
Pengaturan
barang-barang yang dipamerkan secara harmonis bukan saja akan menarik
perhatian, tetapi juga akan menimbulkan pesan.
b. Lalu-lintas
yang lancar
Lalu-lintas
dalam ruangan pameran harus berlangsung dengan lancar. Jalan untuk lalu-lintas
harus cukup lebar sehingga yang berjalan tidak terganggu. Lalu-lintas sebaiknya
diatur secara satu jurusan untuk mencegah terjadiny kesimpang siuran.
c. Caption
yang singkat tetapi jelas
Caption
berupa tulisan untuk memberikan keterangan terhadap barang yang dipamerkan
hendaknya singkat tapi jelas. Huruf caption hendaknya berbentuk yang sederhana,
bukan yang banyak variasi sehingga publik merasa suka untuk menangkap maknanya.
d. Ilustrasi
auditif
Ilustrasi
auditif untuk menyemarakkan pameran dapat dilakukan dengan memperdengarkan
musik dari kaset. Musik dari kaset itu hanya untuk ilustrasi saja.
e. Distribudi
bahan tulisan
Bahan
tulisan yang terdiri dari majalah atau brosur atau folder adalah untuk
memperlengkapi pameran. Citra atau “image” organisasai yang diwakili oleh para
penjaga pameran banyak tergantung dari pelayanannya yang menyenangkan publik.
f.
Penyediaan buku tamu
Untuk
kepentingan penilaian penyelenggaraan pameran perlu diadakan buku tamu. Buku
tamu bermanfaat besar bagi penyelenggara pameran yang akan datang.
Display & Promotion
Disamping pameran ada kegiatan lain yang
dapat dilakukan PRO yang erat sekali hubungannya, yakni yang dinamakan display
dan yang sering dikatakan sebagai promotion.
Makna display dan promotion adalah membuat
sesuatu tampak terbuka dan membuat hidup senantiasa. Tujuan utama dari display
dan promotion adalah meningkatkan produksi dan perdagangan.
D. MENGGUNAKAN
MEDIA MASSA
Kegiatan purel dengan menggunakan media
massa dapat diklasifikasikan sebagai kegiatan publisitas dan periklanan. Kedua
jenis kegiatan ini memerlukan keahlian yang khusus.
Publisitas
Cutip dan Center mendefinisikan publisitas
sebagai penyebaran informasi yang membuat hal-hal menjadi umum dilihat dari
pandangan pihak yang ingin memberitahukan sesuatu kepada orang lain. Publisitas
dilakukan untuk kepentingan pihak yang menyebarkan informasi dalam hal ini
publicity-an atau PRO. Pada dasarnya publisitas adalah berita. Tugas publisitas
adalah memamparkan suatu kisah. Publisitas adalah pengetahuan tentang mengolah
berita.
Prees
release yang dikirimkan PRO ke media massa, besar sekali kemungkinannya
akan disiarkan, jika memenuhi syarat seperti di bawah ini:
1. Menggandung
nilai berita
Kisah
yang mengandung nilai berita ialah kisah mengenai suatu hal atau peristiwa yang
aneh.
2. Faktanya
termasa
Press
release harus menggambarkan fakta yang aktual. Pengertian aktual di Indonesia
pada umumnya tidak terlewat dari 24 jam.
3. Disusun
secara “piramida terbaik”
Yang dimaksud
dengan piramid terbalik atau “inverted pyramid” ialah bahwa dalam susunan kisah
berita dalam press-release itu, segi yang terpenting didahulukan kemudian
disuusun dengan hal lainnya sebagai penjelasan.
4. Mengundang
rumus “5W & 1H”
Dalam
jurnalistik dikenal dengan rumus 5W & 1H yang juga harus menjadi syarat
press release. Rumus 5W & 1H adalah What, Who, Where, When, Why, dan How.
5. Disusun
dengan kata-kata yang umum.
Sasaran
komunikasi melalui media massa adalah orang banyak yang heterogen. Karena itu
press release harus disusun dengan bahasa yang sederhana dengan kata-katanya
yang umum, yang bisa dimengerti oleh semua orang dalam sekilas baca.
Periklanan
Keuntungan
lain dari periklanan adalah sebagai berikut :
1. Bisa
ditentukan waktu penyebarannya dengan cepat menurut rencana.
2. Jenis
mediumnya dapat ditentukan.
3. Besarnya
ruangan atau lamanya waktu yang pasti dapat direncanakan.
4. Copy-nya
dapat terkontrol.
5. Ukuran
dan posisi dari copy dapat ditentukan sebelumnya.
Pada
garis besarnya iklan dapat diklasifikasikan sebagai iklan yang persuasif
komersial dan informatif non komersial. Yang pertama adalah iklan yang
memprogamkan barang atau jasa yang menimbulkan keuntungan pada pihak perusahaan
yang memasang iklan. Jenis yang kedua adalah iklan pemberitahuan kepada publik
mengenai sesuatu hal.
Memasang
iklan dapat pula dilakukan melalui kolportir, yakni seseorang yang mengunjungi
kantor-kantor untuk menawarkan jasanya.
BAB VII
KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP)
A. PAKAH
KEPEMIMIPINAN ITU?
Dalam
pengertian umum, kepemimpinan adalah suatu proses di mana seseorang memimpin,
membimbing, mempengaruhi atau mengontrol pikiran, perasaan atau tingkah laku
orang lain.
Faktor-faktor yang Menentukan
Kepemimpinan
Kepemimpinan
adalah proses interaksi. Apa sifat-sifat seorang pemimpin? Adalah tidak mudah
untuk menerangkan cirri-ciri pribadi secara terperinci yang harus dimiliki oleh
seorang pemimpin yang berlaku untuk segala tugas memimpin. Sebabnya ialah,
karena sifat-sifat pemimpin yang menyebabkan ia dipilih oleh pengikutnya atau
kelmpoknya menjadi pemimpin, sangat erat hubungannya dengan tujuan yang akan
dicapai, jenis kegiatan, sifat anggota kelompok, dan kondisi lingkungan hidup
dimana kelompok berada.
Kepemimpinan Personal dan
Kepemimpinan Manajerial
Kepemimpinan
personal bersifat pribadi, yaitu kepemimpinan yang pengikutnya lebih mereaksi
kepada pemimpin dari pada situasi.
Kepemimpinan
manajerial adalah kepemimpinan yang mencakup kemampuan untuk mengatur,
mempersatukan, dan menggerakkan pengikut-pengikutnya ke tujuan yang ingin
dicapai.
Pemimpin Positif Negatif
Pemimpin
positif menggiatkan orang-orangnya dengan meningkatkan kepuasan hatinya,
sebaliknya pemimpin negatif menggiatkannya melalui perasaan takut dan tidak
aman dengan jalan menakut-nakutinya untuk mengurangi kepuasan hatinya.
Pemimpin
positif berada di depan para karyawan, para karyawan dipimpin; karena dipimpin,
maka dalam usahanya mencapai tujuan, tenaga mereka ditambahkan kepada tenaga
pemimpinnya.
Lain
dengan pemimpin negatif, ia berada di belakang para karyawan. Ia
mendorong-dorong para karyawan. Karena karyawan didorong-dorong oleh majikannya
maka tenaga mereka habis dalam keadaan gelisah dan tidak senang.
B. GAYA
KEPEMIMPINAN
Pada
pokoknya ada tiga gaya kepemimpinan, yakni:
1. Kepemimpinan
otoriter, yaitu kepemimpinan berdasarkan kekuasaan mutlak.
2. Kepemimpinan
demokratis, yaitu kepemimpinan berdasarkan demokrasi. Demokratis disini adalah
ia mengajak anak buahnya untuk merundingkan masalah yang menyangkut
pekerjaannya dan mengambil suatu keputusan berdasarkan persetujuan bersama.
3. Kepemimpinan
yang bebas.
Eksperimen Melaksanakan
Kepemimpinan
Berdasarkan
eksperimen ahli psikologi, Lewis, Lippit, dan White yang mengadakan percobaan mengenai
gaya melaksanakan kepemimpinan; otoriter, demokratis, dan lassez faire terhadap
empat kelompok anak laki-laki berumur 11 tahun, mereka mengambil kesimpulan
bahwa gaya kepemimpinan otoriter terdapat agresivitas pertentangan di antara
anggota-anggota kelompok dan mereka bersifat apatis, berbanding dengan kedua
gaya kepemimpinan lainnya.
Gaya Kepemimpinan yang Terbaik
Berdasarkan
eksperimen melakukan kepemimpinan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa yang
paling baik adalah gaya kepemimpinan demokratis. Dalam pimpinan demokratis,
pemimpin berinteraksi dengan karyawannya. Pemimpin berinisiatif, tetapi dalam
pelaksanaannya mengikutsertakan karyawan untuk membahasnya terlebih dahulu.
BAB VIII
ETIKA DALAM HUMAN RELATIONS
DAN PUBLIC RELATIONS
A. PENGERTIAN
ETIKA
Kenneth
E. Andersen, seorang ahli komunikasi, mendefinisikan etika (ethics) sebagai
berikut “Suatu studi tentang nilai-nilai dan landasan bagi penerapannya. Ia
bersangkutan dengan pertanyaan-pertanyaan mengenai apa itu kebaikan atau
keburukan dan bagaimana seharusnya.
Hakikat Etika
Pada
hakikatnya adalah asas-asas nilai perilaku manusia dalam kaitannya dengan
sifat-sifat benar, salah, baik, dan buruk. Etika lebih luas pengertiannya dari
pada moral dn akhlak, sebab tidak saja menelaah perilaku manusia yang baik dan
buruk tetapi juga yang benar dan salah.
B. ETIKA
DALAM KEGIATAN HUMAN RELATIONS DAN PUBLIC RELATIONS
Sebelum
melaksanakan human relations sikap etis harus tercermin pada diri si pemimpin
yang akan berperan itu. Human relations bersifat action oriented, berorientasi
pada kegiatan, dan kegiatan itu adalah komunikasi persuasive yang tertuju kepad
lubuk hati yang dalam dari seseorang yang dijadikan sasaran.
Sehubungan
dengan kegiatan itu tampak pentingnya faktor etika yang terdapat pada diri
komunikator yang melaksanakan human relations itu.
Persuasi Etis dalam Human Relations
Persuasi
etis perlu dilaksanakan oleh pimpinan organisasi ketika mempraktekkan human
relations dalam rangka memecahkan masalah yang diderita karyawan, sehingga
mereka termotivasikan untuk bekerja lebih giat dari pada yang sudah-sudah
dengan perasaan yang bahagia dan hati senang.
BAB
lX
Hubungan
Iternasional dalam PR
Faktor penyebab
terjadinya hubungan internasional adalah kekayaan alam dan perkembangan
industri yang tidak merata. Setiap negara memiliki sumber kekuatanyang berbeda.
Mungkian ada negara yang kaya akan sumber daya alam, ada pula negara yang
banyak jumlah penduduknya, sementara negara lain mengandalkan berlimpahnya
jumlah ilmuwan. Hal tersebut mendorong kerjasama antar negara dan antar
individu yang tunduk pada hukum yang dianut negaranya masing-masing. Hubungan
Internasional merupakan hubungan antarnegara atau antar individu dari negara
yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut baik dalam hubungan politis, budaya,
ekonomi ataupun hankam. Kerjasama ini tidak hanya diperlukan oleh bangsa atau
negara yang berkembang. Akan tetapi, juga negara-negara besar dan maju.
Beberapa
faktor yang ikut menentukan dalam proses hubungan internasional, baik secara
bilateral maupun multilateral, antara lain adalah kekuatan nasional, jumlah
penduduk, sumber daya, dan letak geografis. Jika suatu negara memiliki kekuatan
empat faktor tersebut, maka negara tersebut relatif lebih longgar untuk mengadakan
hubungan internasional. Namun, jika empat faktor kekuatan tersebut lemah, maka
suatu negara akan sangat membutuhkan hubungan internasional.
a. Manusa
adalah mahluk social sehingga memiliki kecenderungan untuk bergaul dan
bekerjasama dengan manusia lainnya. Kecenderungan untuk berkelompok dan
bekerjasama manusia lainnya juga didorong oleh naluri untuk memenuhi
kebutuhannya baik secara lahirian maupun batiniah.
b. Sebagai
bangsa, manusua tak mungkin hidup tanpa menjalin hubungan dengan bangsa lain.
c. Lahirnya
era keterbukaan lahirnya era globalisasi, yang imbasnya adalah
1.
Hubungan antarbangsa makin erat karena
pada era ini kemajuan teknologi informasi makin pesat, sehingga hubungan antar
warga dunia tak dapat dibatasi oleh apa pun.
2.
Ketergantungan antar warga makin tinggi,
sehingga kebijakan demostik suatu negara (bangsa) tak bisa dilepaskan begitu
saja dari pertimbangan pandangan internasional.
3.
Karena ketergantungan antarnegara makin
tinggi serta hubungan makin erat, maka tidak dapat dihindari efek negatifnya,
yaitu gesekan kepentingan antaran negara yang satu dan negara yang lainnya.
Untuk itu, perlu diadakan hubungan internasional guna menyelesaikan
masalah-masalah tersebut dengan menentukan pola hubungan yang jelas.
4.
Menetapkan pola hubungan dengan bangsa
lain dengan landasan yang kokoh baik landasan formal maupun material, sehingga
kepentingan nasional tetap dikedepankan. Dengan demikian, dalam percaturan
internasional, tetap kokoh dan tidak mudah terombang-ambing serta menjadi
subjek dan bukan menjado objek.
A.
Publik
Relation dalam Hubungan Internasional
Publik
Relation banyak mengetahui tentang cara membuat strategi komunikasi yang
efektif dan bagaiamana merealisasikannya dan memperkirakan seberapa efisien dan
ampuh cara tersebut. Strategi itu digunakan untuk menginfokan pemberitahuaan
yang penting dari organisasi/perusahaan, kepada masyarakat luas. Makanya,
mereka bakal ditantang buat bergelut dengan pemangku jabatan di masyarakat,
menjalin hubungan relasi yang baik, dan membuat keputusan yang baik yang tidak
merugikan semua pihak. Ada beberapa fasilitas yang dapat digunakan:
1. Email
2. Kartu
nama elektronik, E-Bussiness Card atau disebut juga Signature File.
3. Sekretaris
pribadi yang disebut dengan Autoresponder atau mesin penjawab otomatis.
4. Publikasi
Online, mempublikasikan perusahaan melalui enzine ( newsletter electronic )
Dengan demikian enzine dapat menigkatkan reputasi perusahaan.
5. Iklan
Online yang dulu dikuasai banner tetapi kini cenderung menurun karena
mendapatkan sponsor iklan banner semakin sulit.
6. Media
Relations melalui internet release sangat mudah dilakukan karena para wartawan
dan penulis memiliki alamat email memudahkan mereka saling berkomunikasi.
B.
Public
Relations Konvensional dan Non-Konvensional
Dalam
Public Relations, yang digolongkan mata kegiatan konvensional adalah: news
release, backgrounders, termasuk biodata pimpinan; media service, jumpa pers,
majalah internal, brosur atau leaflet, open house, pertemuan formal, ceramah /
pidato dan pameran. Bagi institusi yang agresif, tersedia beberapa mata
kegiatan lain yang kecuali memerlukan anggaran besar, juga menuntut hadirnya
personil yang canggih dan terampil.
Sementara
kegiatan non-konvensional meliputi: kunjungan pimpinan institusi ke kantor
media berita, pertemuan informal dengan pemimpin redaksi dan kolomnis, program
orientasi untuk wartawan, lomba mengarang tentang institusi atau kegiatannya,
majalah untuk khalayak eksternal, melakukan lobi, loket penerangan, automated
information machine, poster, talk show (televisi atau radio).
Secara
lebih dalam lagi pada sesi atau mata kuliah yang lain akan dibahas mengenai
posisi PR sebagai koalisi dominan yang duduk di leher struktur yang bertindak
sebagai fungsi manajemen sehingga kurang tepat jika PR hanya didudukkan sebagai
bagian dari marketing, SDM, atau jika kita lihat di pemerintah tidak kurang PR
atau Humas hanya bagian dari seksi.
Dalam
hal penempatan PR ada beberapa klasifikasi penempatan dan pemanfaatan PR pada
sebuah organisasi :
a. Beberapa
organisasi menempatkan Public Relations pada hirarkhi tinggi di perusahaan,
memiliki garis pelaporan langsung kepada pimpinan atau kepala administrator.
Beberapa menempatkan fungsi Public Relations pada posisi yang lebih rendah,
memiliki hubungan pelaporan dengan bagian pemasaran, personalia, legal atau pengambil
keputusan lain di tingkat yang lebih tinggi.
b. Public
Relations pada unit tersendiri sementara itu ada beberapa organisasi yang
menempatkan Public Relations pada beberapa unit dalam departemen di organisasi.
Beberapa
organisasi menggunakan konsultan dari luar organisasi/perusahaan, beberapa
menggunakan Public Relations dari internal perusahaan bahkan ada yang
menggabungkan keduanya.
C.
Hal
yang Harus di Perhatikan / Dipahami dalam Belajar PR
1. Kesengajaan:
Aktifitas PR adalah aktifitas yang disengaja. Dibentuk untuk mempengaruhi,
meraih pemahaman bersama, menyediakan informasi, dan mendapatkan umpan balik
2. Terencana:
Aktifitas Public Relation adalah terogranisir, pada kurun waktu tertentu,
sistematis, menggunakan riset dan analisa.
3. Mengutamakan
performance: Public Relations yang efektif didasarkan pada kebijakan aktual dan
kinerja.
4. Mengutamakan
kehendak masyarakat (public interest): Aktifitas atau kegiatan Public Relations
hendaknya didasarkan pada tujuan yang saling menguntungkan antara organisasi
dan publiknya.
5. Komunikasi
dua arah: Selain menginformasikan sesuatu, Public Relations membutuhkan umpan
balik dari khalayaknya sehingga model komunikasi yang digunakannya adalah dua
arah.
Fungsi
Manajemen: Public Relations menjadi efektif apabila menjadi bagian dari keseluruhan
manajemen dan didukung oleh top manajemen. Public Relations berfungsi sebagai
konseling dan pemecah masalah di tingkat top manajemen bukan sekedar hanya
mendesiminasikan informasi setelah keputusan dibuat.
D. Arti
Penting Hubungan Internasional
Menurut Prof. Mochtar Kusumaatmadja, hubungan dan
kerjasama antar bangsa itu timbul karena adanya kebutuhan yang disebabkan oleh
pembagian kekayaan alam dan perkembangan industri yang tidak merata di dunia.
Hubungan antar negara, merupakan salah satu hubungan kerjasama yang mutlak
diperlukan, karena tidak ada satu negarapun di dunia yang tidak bergantung
kepada negara lain. Arti penting hubungan internasional anatara lain :
1. Menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara.
2. Membangun solidaritas dan saling menghormati
antarbangsa dan negara.
3. Membantu negara lain yang terancam keberadaannya
sebagai akibat atas pelanggaran hak-hak merdeka yang dimiliki.
4. Memelihara dan menciptakan hidup berdampingan secara
damai dan adil dengan bangsa lain.
5. Mencegah dan menyelesaikan konflik, perselisihan,
permusuhan atau persengketaan sebagai akibat adanya kepentingan nasional yang
berbeda antar bangsa.
Mengemabangkan cara penyelesaian secara damai
melalui perundingan dan diplomasi yang lazim ditempuh negara-negara beradab,
cinta damai, dan berpegang kepada nilai-nilai etik dalam pergaulan antarbangsa.
No comments:
Post a Comment