A.
Kondisi
Objektif Mad’u Sebelum Islam Datang
Sebelum Islam datang, Asia Tengah dihuni
oleh orang normadik seperti:
1)
Xiongnu (Hun) dan orang Turkic
2)
Yuezhi (Tocharian atau Kushan), warga
Iran dan kaum Indo-Eropa
3)
Mongol
Asia Tengah telah lama menjadi wilayah
perdagangan antara Tiongkok dan masyarakat Barat dengan Jalur Sutra sebagai
perantaranya disertai banyaknya kerajaan.
Pada lima abad terakhir, kebanyakan
wilayah ini perlahan-lahan dijajah oleh Kekaisaran Rusia dan Kerajaan Tiongkok
sedangkan Britania Raya menduduki India di bagian selatan Asia Tengah.
Semasa abad ke-20, kebanyakan wilayah
di Asia Tengah merupakan bagian dari bekas negara aliran komunis Uni Soviet
yang pecah tahun 1991. Wilayah terkecuali ialah Mongolia dan daerah milik
Tiongkok seperti Xinjiang. Negara-negara tersebut telah berpaling dari sistem
komunis dan sekarang mengikuti berbagai sistem politik yang terdiri dari
demokratis dari yang lemah hingga sangat otoriter. Namun Tiongkok dan Rusia
masih berpengaruh kuat dalam mengontrol wilayah itu dan kebanyakan negara di
Asia Tengah bergabung dalam Organisasi Kerjasama Shanghai.
B.
Sejarah
Masuknya Islam di Asia Tengah
Islamisasi di Asia Tengah menurut
makalah yang berjudul “Islam di Asia Tengah: Konflik antar Etnik” karya Prof.
Dr. H. Ali Mufrodi, MA. terbagi dalam dua wilayah yakni islamisasi di
Turkistan Barat dan Turkistan Timur, dengan penjelasan sebagai berikut:
1) Islamisasi di Turkistan Barat
Dalam abad ke-8, terdapat persaingan
sengit antara Dinasti Tang dari Tiongkok dan ekspedisi kaum muslimin yang
menimbulkan Pertempuran Talas tahun 751 M di Fergana dan dimenangkan oleh pihak
muslim sehingga ditarik mundurnya Tiongkok dari Asia Tengah. Dengan demikian,
terjadi Islamisasi dan kawasan tersebut menjadi muslim dan berpeadaban Islam
yang ditandai dengan banyaknya menggunakan kosa kata Arab dan tulisan Arab
dalam pergaulan sehari-hari.
2) Islamisasi di Turkistan Timur
Terdapat beberapa pendapat mengenai
Islamisasi di Turkistan Timur, diantaranya:
a. Islam sudah
masuk sejak masa Nabi Muhamad SAW atau masa Khulafaurrasyidin dengan melalui
jalur sutra. Di satu sisi melalui jalur pelayaran laut, yang disebut jalur lada
yang menghubungkan Erofa dan Cina. Nabi Muhamad pernah mengutus beberapa
shahabatnya untuk berdakwah di Cina. Mereka itu antara lain: Sa’ad bin Abdul
Qais, Qais bin Hudhaifah, Urwah bin Abi Utsman dan Abu Qais bin Al-Haris.
b. Pendapat lain
mengatakan bahwa Islam sampai di China di bawa oleh Abu Hamzah bin Hamzah bin
Abdul Muthalib, saudara sepupu Nabi Muhamad SAW dengan 3000 orang dimasa
pemerintahan Kaisar Thai Sung, memerintah 627-655 yang berarti dimasa Nabi dan
Khulafaurrasyidin, mereka diterima dengan baik oleh kaisar di San Gan Foo.
a) Kebijakan
Chaterine bagi umat Islam, diantaranya:
1.
Menjamin hak penting kaum muslim
khususnya berkenaan dengan peraktik keagamaan.
2.
Mensponsori pembangunan mesjid.
3.
Mendirikan institusi Islam yang
berwenang luas atas penduduk muslim kekaisaran Rusia.
b) Hasil-Hasil
Dakwah yang Didapat
Diantara hasil-hasil dakwah Islam yang
didapat, yaitu:
1.
Perjalanan panjang kesadaran Islam di
wilayah-wilayah Soviet di Asia Tengah baik secara religius maupun kultural,
tidak dapat dihapus dengan cara halus maupun kasar.
2.
Meskipun ketaatan religius kaum muslim
dibekas Uni Soviet tidak sempurna akibat terisolasi dari dunia Islam yang lebih
besar selama hampir delapan dasawarsa, perasaan mereka sebagai bagian umat Islam
sangat kuat dan meningkat.
3.
Dibeberapa negara baru bekas koloni
Soviet, kelompok-kelompok politik penting menyerukan didirikan
republik-republik Islam dan selalu menghormati unsur-unsur Islam dalam kekuatan
politik mereka.
C.
Awal Islam di
Asia Selatan
Sejak zaman Nabi Muhamad SAW, di Asia
Selatan tepatnya di India telah memiliki sejumlah pelabuhan besar sehingga
terjadi interaksi antara India dengan muslim di Arab. Oleh karena itu
perdagangan dan dakwah menyatu dalam satu kegiatan sehingga raja Kadangalur dan
Cheraman Perumal masuk Islam dan mengganti namanya menjadi Tajudin.
Pada zaman Umar bin Khatab, Mughirah
berusaha menaklukan Sin (India) tapi usahanya gagal (643-644 M). Pada zaman
Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib dikirim utusan untuk mempelajari adat
istiadat dan jalan-jalan menuju Asia Selatan (India). Pada zaman Muawiyah I,
Muhamad Ibnu Qasim berhasil menaklukan dan diangkat menjadi Amir Sir dan
Punjab, yang didapatkan setelah ia berhasil memadamkan perampokan-perampokan
terhadap umat Islam disana. Karena pertikaian internal antara Hajjaj dan
Sulaeman, dinastinya melemah dan ketika itu di taklukan oleh Dinasti Gazni.
Pada masa pemerintahan Al-Makmun
(khalifah Dinasti Bani Abbas) telah dilakukan penaklukan ke wilayah Asia
Selatan, dengan diangkatnya sejumlah amir untuk memimpin daerah-daerah.
Diantara yang dipercayauntuk menjadi amir adalah Asad Ibn Saman untuk daerah
Transixiana. Ia diangkat menjadi amir setelah berhasil membantu khalifah Bani
Abbas dalam menaklukan Dinasti Safari yang berpusat di Khurasan.
D.
Karakteristik
Dakwah Islam di Asia Selatan
Perjalanan dakwah Islam di Asia Selatan
sangat luas dan heterogen, diantara karakteristiknya:
1.
Mayoritas penduduk mendefinisikan diri
sebagai muslim dengan berbagai kelompok bahasa yang berbeda.
2.
Hidup dalam beragam lingkungan.
3.
Menghadapi suasana sosial dan
lingkungan yang heterogen.
E.
Pusat-Pusat
Penyebaran Islam di Asia Selatan
Dinatara wilayah yang pernah ditaklukan
oleh Islam adalah kawasan Asia Selatan, khususnya India, Pakistan, Bangladesh,
Srilanka, dll. Islam diperkenalkan dalam bentuk sebuah peradaban yang telah
berkembang yang diwarnai dengan budaya keagamaan yang terorganisir secara
mapan.
Islam bukan kekuatan pertama yang dapat
menguasai wilayah ini, tetapi dengan berkuasanya Islam di wilayah tersebut
selama tiga abad lamanya, ternyata Islam mampu memberikan kontribusi bagi
kebudayaan setempat.
No comments:
Post a Comment