A.
Islam Masuk
Kecina
Islam telah tersebar di Cina selama
lebih 1300 tahun. Kini terdapat lebih dari 20 juta warga Muslim di negeri itu.
Mereka tersebar 10 suku, termasuk etnik Huizu, Uygur, Kazakh, Kirgiz, Tajik,
Uzbek, Tatar dan lain-lainnya. Penduduk Islam tinggal di merata tempat di
seluruh Cina, terutama di bagian barat laut Cina, termasuk provinsi Gansu,
Qinghai, Shanxi, wilayah otonomi Xinjiang dan wilayah otonomi Ningxia.
Menurut catatan resmi dari Dinasti Tang
yang berkuasa pada 618-905 M dan berdasarkan catatan serupa dalam buku A Brief
Study of the Introduction of Islam to China karya Chen Yuen, Islam pertama kali
datang ke Cina sekitar tahun 30 H atau 651 M. Khalifah Usman memerintah
imperium Muslim selama kira-kira 12 tahun. Selama kekhalifaannya , imperium
Arab meluas di Asia dan Afrika. Disebutkan bahwa Islam masuk ke Cina melalui
utusan yang dikirim oleh Khalifah Ustman bin Affan, yang memerintah selama 12
tahun atau pada periode 23-35 H / 644-656 M. Sementara menurut catatan Lui
Tschih, penulis Muslim Cina pada abad ke 18 dalam karyanya Chee Chea Sheehuzoo
(Perihal Kehidupan Nabi), Islam dibawa ke Cina oleh rombongan yang dipimpin
Saad bin Abi Waqqas.Sebagian catatan lagi menyebutkan, Islam pertama kali
datang ke Cina dibawa oleh panglima besar Islam, Saad bin Abi Waqqas, bersama
sahabat lainnya pada tahun 616 M. Catatan tersebut menyebutkan bahwa Saad bin
Abi Waqqas dan tiga sahabat lainnya datang ke Cina dari Abyssinia atau yang
sekarang dikenal dengan Etiopia.
Saad bin Abi Waqqas kemudian menetap di
Guangzhou dan ia mendirikan Masjid Huaisheng yang menjadi salah satu tonggak
sejarah Islam paling berharga di Cina. Masjid ini menjadi masjid tertua yang
ada di daratan Cina dan usianya sudah melebihi 1300 tahun. Masjid ini terus
bertahan melewati berbagai momen sejarah Cina dan saat ini masih berdiri tegak
dan masih seindah dahulu setelah diperbaiki dan direstorasi. Masjid Huaisheng
ini kemudian dijadikan Masjid Raya Guangzhou Remember the Sage, atau masjid
untuk mengenang Nabi Muhammad SAW. Masjid ini juga dikenal dengan nama Masjid
Guangta, karena masjid dengan menara elok ini yang letaknya di jalan Guangta.
Sebagian percaya bahwa Saad bin Abi Waqqas menghabiskan sisa hidupnya dan
meninggal di Guangzhou, Cina. Sebuah pusara diyakini sebagai makamnya. Namun
sebagian lagi menyatakan bahwa Saad meninggal di Madinah dan dimakamkan di
makam para sahabat. Meski tidak diketahui secara pasti dimana Saad bin Abi
Waqqas meninggal dan dimakamkan dimana, namun dipastikan ia memiliki peranan
penting terhadap perkembangan Islam di Cina.
B.
Kondisi mad’u
1)
SOSIAL
Secara garis besar masyarakat china
muslim terbagi menjadi 2 kelompok . pertama kelompok Hui,
yakni warga muslim yang tersebar di beberapa daerah yang berpenduduk Hui secara
fisik, dan bahasa adalah warga china tetapi menganggap diri mereka bukan
sebagai warga china disebabkan mereka tidak makan daging babi dan menyembah
nenek moyang, tidak berjudi, tidak mengkonsumsi minuman keras dan tidak pula
mengisap ganja. Kedua kelompok muslim yang tidak berasimilasi dengan masyarakat
asia tengah termasuk didalamnya kelompok khazah,ughur dan beberapa kelompok
kecil lainnya yang sebagian besar mereka berbahasa Turki yang tidak
berasimilasi ke dalam kebudayaan china, dan mereka mau bergabung sekitar abad
ke-19 ketika china berhasil mengalahkan serangkaian pemberontakan yang
dilancarkan muslim yang berbahasa china didaerah Yunan,Shesi, di propinsi
khansu dan serangkaian pemberontokan di Uighhur dan khazah di singking.
Pada masa dinasti Tang datanglah ke
kota Kangton banyak orang asing dari Amman, kamboja, madinah, dan beberapa
orang lainnya dalam beribadah mereka menyembah langit maksudnya Allah dan tidak
ada patung berhala, atau symbol pigura dalam rumah peribadatan mereka. Kerajaan
Madinah memiliki hubungan yang erat dengan India. Di kerajaan inilah lahir
agama-agama asing yang berbeda dengan agama Budha. Mereka tidak memakan daging
babi atau minuman anggur dan tidak halal apa yang disembelih diluar cara
mereka.
2)
EKONOMI
Perekonomian Cina di bawah Dinasti
Song (960-1279) dariCina ditandai
oleh ekspansi komersial, kemakmuran finansial, peningkatan perdagangan
internasional-kontak, dan sebuah revolusi dalam produktivitas pertanian.
Keuangan swasta tumbuh, merangsang pengembangan jaringan pasar negara-lebar
yang menghubungkan provinsi pesisir dengan interior. Perekonomian Laju
menimbulkan ledakan populasi yang sangat besar, yang berasal dari budidaya
pertanian meningkat dalam 10 ke-11 abad yang dua kali lipat penduduk secara
keseluruhan China, yang naik di atas 100 juta orang (dibandingkan dengan
sebelumnya Tang , dengan
sekitar 50 juta orang).
Islam terus berkembang pada jaman
Dinasti Tang, Dinasti Song dan Dinasti Yuan, perkembangan kemudian menjadi
sangat pesat sekali, bahkan kaum muslim di Cina saat itu menguasai sektor
perdagangan baik Ekspor maupun Impor, lewat pelayaran laut maupun lewat jalur
sutera.Pada jaman Dinasti Yuan perkampungan awal kaum muslim disebut Hui-hui,
adalah sekelompok etnis keturunan Cina Arab, dan Cina Persia, kemudian istilah
Hui-hui berkembang menjadi Hui dan disematkan kepada semua orang Cina dari
etnis manapun yang beragama Islam.
3)
POLITIK
Setelah penaklukan kerajaan
mongol yang ditaklukan oleh cina, Negara ini menganut system politik isolasi
sehingga komunikasi penduduk islam dengan saudara saudara mereka seagama mereka
jadi terputus oleh karena itu mereka cenderung berasimilassi dengan penduduk
cina serta mengikuti adat kebiasaan orang cina.
Secara politis umat muslim china
membuat kemunculan kembali secara mengesankan banyak diantara mereka bergabung
dengan revolusi nasionalis. Sementara itu pengorganisasian semua muslim china
dibawah paying tunggal dimotori oleh muslim mulia dengan pembentukan “liga
limama” gerakan-gerakan pembaharuan bersemangat wahabiah yang dikenal sebagai
yuwani (ikhwan) menjadi pelopor berkat dukungan kaum nasionalis dan panglima
perang mereka menilai bahwa islam tradisionalis terlalu menyesuaikan diri
dengan praktek-praktek china.
4)
BUDAYA
Terlepas itu, kebudayaan Islam
mempunyai kedudukan yang penting dalam kebudayaan Cina. Islam pernah memberi
sumbangan besar terhadap perkembangan sains dan teknologi negeri itu.
Diantaranya adalah kalender yang diciptakan oleh umat Islam dan pernah
digunakan di Cina dalam waktu yang panjang.
Selain itu ada alat pandu arah angkasa
yang dicipta oleh seorang ahli ilmu falak yang bernama Zamaruddin pada Dinasti
Yuan sangat popular di Cina. Ilmu matematika yang dikembangkan dari Arab telah
diterima oleh orang Cina. Ilmu perobatan Arab juga menjadi sebagian ilmu
perobatan Cina. Umat Islam juga terkenal dengan pembuatan meriam di Cina,
Dinasti Yuan menggunakan sejenis meriam yang dikenali sebagai meriam etnik
Huizu yang dicipta oleh orang Islam Cina. Yang jelas, Islam tidak bisa
dipisahkan begitu saja di negeri itu. [cha,berbagai sumber)
C.
Metode yang
digunakan dakwah dicina
Metode dakwah dicina secara kultur menggunakan
metode yaitu dengan membuat pranata atau lembaga social membuat lebih dari
seribu bangunan sekolah dasar dan perpustakan sekolah menegah mereka berhassil
mengenakan studi b.Arab dan islam di universitas cina, seperti universitas
bezing,universitas central, dan yang kedua mengunakan dakwah bil qalam yang
telah banyak diproduksi sejumlah besar literature islam dan bahas cinamelalui
majalah majalah islam seperti majalah studi islam dicina, surat kabar
islam,sinar islam dan masih banyak lainya.
No comments:
Post a Comment