ARTIKEL FILSAFAT DAKWAH


Filsafat Dakwah
Adapun pengertian filsafat dakwah adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari secara kritis dan mendalam tentang dakwah (tujuan dakwah, mengapa diperlukan proses komunikasi dan transformasi ajaran dan nilai-nilai islam dan untuk mengubah keyakinan, sikap dan perilaku seseorang khas islam) dan respon terhadap dakwah yang dilakukan oleh para da’i dan mubalig, sehingga orang yang didakwahi dapat menjadi manusia-manusia yang baik dalam arti beriman, berakhlak mulia seperti yang diajarkan oleh islam. [Machfoeld, Ki Musa A. 2004. Filsafat Dakwah. Jakarta: PT Bulan Bintang. Hal. xv]
Menurut Drs. Syukriadi Sambas, M. Si dalam bukunya filsafat dakwah halaman 5 menyebutkan bahwa filsafat dakwah memiliki pengertian sebagai berikut:

1.      Pengertian filsafat dakwah dapat diturunkan dari al-Qur’an, yaitu “Hikmah” (an-Nahl: 125). Adapun pengertian hikmah menurut pakar kebahasaan adalah:
2.      Pengertian hikmah menurut para pakar filsafat al-Qur’an
3.      Adil, ilmu, sabar, kenabian, al-Qur’an, dan injil.
4.      Ungkapan sesuatu untuk mengetahui sesuatu yang utama dengan ilmu yag utama, dan orang yang melakukan suatu perbuatan dengan cermat dan teliti disebut hakim.
5.      Alhakim, yaitu orang yang cermat dalam segala urusan, atau orang yang bijak, yakni orang yang telah tertimpa berbagai pengalaman.
6.      Alhakam atau alhakim, yaitu penguasa dan hakim yang menghukumi dan memperbaiki sesuatu.
7.      Alhikmah, yaitu objek kebenaran (alhaq) yang didapat melalui ilmu dan akal.
8.      Mencegah perbuatan bodoh, membuat sesuatu menjadi baik dan mencegah sesuatu jangan sampai meleset dari yang dikehendaki.
9.      Mencegah orang dari perbuatan tercela.
10.  Mencegah kezholiman.

Tujuan filsafat dakwah menurut Drs. Syukriadi Sambas, M. Si dalam bukunya filsafat dakwah halaman 8 adalah sebagai berikut:

1.      Memberikan landasan dan sekaligus menggerakkan proses dakwah islam yang bersumber pada al-Qur’an dan as-Sunnah secara objektif-proforsional.
2.      Upaya penyempurnaan jiwa manusia baik dari sudut teoritis maupun praktis..
3.      Menegakkan kebenaran dan keadilan di atas dasar taihudullah dan tauhid risalah.
4.      Melakukan kritik dan koreksi proses dakwah islam dan sekaligus mengevaluasinya.
5.      Mensyukuri nikmat akal dengan menerangkannya sesuai fungsi peruntukkannya

Menurut Sukriyanto, filsafat dakwah adalah filsafat yang berkaitan dengan dakwah sebagai rellasi dan aktualisasi imani manusia dengan ajarn Islam, Allah dan alam. Maka yang menjadi focus kajian filsafat dakwah adalah keseluruhan keseluruhan dari proses kominikasi, trasnformasi internalisasi dan difusi nilai-nilai Islam, perubahan keyakinan, sikap dan perilaku manusia dalam relasinya dengan Allah, sesame manusia dan alm lingkungannya. Jadi filsafat dakwah adalah (masih menurut Sukriyanto) ilmu pengetahuan yang mempelajarisecara kritis dan mendalam tentang dakwah dan respons terhadap dakwah yang dilakukan oleh para dai sehingga orang yang didakwahi dapat menjadi manusia beriman serta berakhlak mulia.

Objek Kajian Filsafat Dakwah
Sebelum menginjak pada pembahasan objek kajian ilmu filsafat dakwah, supaya lebih jelas kita mengulangi permasalahan tentang objek kajian Filsafat, kemudian Objek kajian Dakwah dan akhirnya diintegrasikan antara keduanya membentuk objek kajian Filsafat Dakwah. Namun sebelum ke objek kajian, kita ketahui terlebih dahulu apa pengertianya. Objek kajian dalam keilmuan maupun filsafat adalah objek formal dan objek material. Objek material adalah lapangan penyelidikan suatu cabang ilmu, sedangkan objek formal adalah sudut tertentu yang menentukan suatu macam ilmu dan membedakan antara ilmu satu dengan lainnya. Demikianlah objek kajian filsafat dakwah menurut beberapa tokoh :
Menuurt Drs. Suisyanto, Objek material filsafat dakwah adalah segala sesuatu yang ada dan mungkin ada yang berkaitan dengan dakwah, baik yang berkaitan dengan ajaran dakwah maupun perbuatan manusia yang berhubungan dengan dakwah. Sedangkan objek formal filsafat dakwah adalah usaha untuk mendapatkan pemahaman yang sedalam-dalamnya sesuai dengan akal budi manusia tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan penyampaian ajaran Islam kepada umat Islam dengan cara mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya baik secara praktis maupun teoritis.
Menurut Andy Dermawan dkk, objek material filsafat dakwah adalah manusia, Islam, Allah dan lingkungan dunia. Dengan filsafat dakwah dijelaskan proses interaktif manusia yang menjadi subjek (da’i) dan objek (mad’u) dalam proses dakwah, Islam sebagai pesan dakwah di lingkungan dunia di mana manusia akan mengamalkan dan menerapkan ajaran dan nilai keislaman serta Allah yang menurunkan Islam dan memberikan taqdirnya yang menyebabkan  terjadinya perubahan tindakan, keyakinan dan sikap. Sedangkan objek formalnya adalah mempelajari bagaimana hakikat dakwah.
Menurut Dr. H. Nur Syam, objek material filsafat adalah segala sesuatu yang ada atau mungkin ada, maka objek formalnya adalah pemikiran atau keterangan sedalam-dalamnya tentang objek material tersebut. Objek material filsafat dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu Hakikat Tuhan, hakikat manusia dan hakikat alam semesta. Sedangkan objek formalnya adalah pemikiran secara radikal akan objek material tersebut.
Objek kajian dakwah adalah hubungan interaksional antara subjek dakwah dengan subjek sasaran dakwah dengan menggunakan metode, materi, dan media dakwah tertentu untuk mencapai tujuan dakwah. Sehingga secara proposional dapat dinyatakan dalam proposisi, sebagai berikut

1.      Subjek dakwah tertentu berhubungan dengan religiositas subjek sasaran dakwah.
2.      Media dakwah tertentu berhubungan dengan religiositas subjek sasaran dakwah.
3.      Metode dakwah tertetnu berhubungan dengan religiositas subjek sasaran dakwah.
4.      Materi dakwah tertentu berhubungan dengan religiositas subjek sasaran dakwah.
5.      Situasi objektif sasaran dakwah berhubungan dengan religiositasnya sendiri.

Objek kajian dakwah adalah setiap bentuk dari proses merealisasikan ajaran Islam pada kehidupan manusiamelalui stratei, metode, dan sistem yang relevan dengan mempertimbangkan aspek religio-politik-kultural-sosio-psikologis umat manusia.
Setelah mendalami masalah objek kajian filsafat dan objek kajian dakwah, sekarang kita dapat mengintegrasikan antara keduanya yaitu objek kajian filsafat dakwah. Objek studi filsafat dakwah adalah pemikiran mendalam dan radikal, logis dan sistematis tentang proses usaha merealisasikan ajaran Islam dalam kehidupan umat manusia dengan melalui strategi, metode, dan sistem yang relevan dengan mempertimbangkan dimensi religio-politik-kultural-sosio-psikologis umat manusia.



No comments:

Post a Comment