DAKWAH PADA MASA DAULAT UTSMANIYYAH


1.      Objek Mad’u Masa Utsmaniyyah
Kondisi mad’u pada masa daulah Utsmaniyah umumnya bersifat al-ummah, karena pada masa daulah ini, masih banyak yang belum menerima Islam sebagai agamanya.Akan tetapi, dari dinasti sebelumnya sudah banyak pula yang sudah menerima Islam.Jadi, corak mad’u pada masa daulah Utsmaniyah yaitu mad’u ijabah dan ummah.

2.      Metode dakwah Pada Masa Utsmaniyah
Pada masa Utsmaniyah ada beberapa macam metode yang digunakan dalam berdakwah antara lain:
a.       Ekspansi
Penyebaran agama Islam dilakukan dengan cara ekspansi atau perluasan wilayah. Ekspansi yang dilakukan salah satunya meliputi kawasan Eropa dan Asia Kecil. Masih banyak negara-negara lain yang menjadi kekuasaan di bawah daulah Utsmaniyah ini.

b.      Ceramah
Metode ceramah adalah metode yang dilakukan dengan cara menyampaikan keterangan, petunjuk, pengertian dan penjelasan tentang sesuatu kepada pendengar dengan menggunakan lisan. Para ulama melakukan dakwahnya di masjid-masjid.

c.       Metode Kelembagaan
Pada masa daulah Utsmaniyah banyak dibangun masjid, sekolah, rumah sakit, jembatan, dan tempat berlindung .Selain itu, pekerjaan penting yang dilakukan adalah dibentuknya militer Islam yang kuat dan memasukkan sistem khusus dalam kemiliteran yang berasaskan Islam.

d.      Metode Miss (Bi’tsah)
Penyebaran agama Islam ke berbagai wilayah dilakukan dengan cara mengutus para da’i. Pada masa ini dilakukan penjagaan di wilayah-wilayah perbatasan Romawi dan mencegah serangan yang mungkin datang menyerbu kekuatan Islam sejak masa pemerintahan Abbasiyyah.

e.      Metode Tanya-Jawab
Metode yang dilakukan dengan menggunakan Tanya jawab untuk mengetahui sampai sejauh mana pemahaman materi dakwah. Metode ini biasanya bersamaan dengan metode caramah, jadi ketika mad’u tidak memahami bisa langsung bertanya.Sehingga adanya hubungan timbal balik antara da’I dan mad’u.

f.        Metode Bimbingan Konseling
Dari dinasti-dinasti sebelumnya telah diajarkan tata cara shalat, cara membaca Al-Qur’an dan kajian kitab. Pada masa Utsmaniyah ini pengajaran pun lebih di matangkan atau dipermantap bagi yang sudah biasa dan yang belum mengetahui.

g.      Metode Keteladanan
Khalifah Ustmaniyah ini mempunyai sifat yang pemberani, bijaksana, ikhlas, sabar, daya tarik keimanan, adil, memenuhi janji,dermawan, ikhlas karena Allah dalam setiap penaklukan. Karena sifat kepemimpinan ini, maka banyak orang yang terpengaruh dengan kepribadiannya, sehingga banyak yang masuk dan memeluk agama Islam.
h.      Metode Propaganda
Metode propaganda adalah suatu upaya untuk menyiarkan Islam dengan cara mempengaruhi dan membujuk massa. Metode ini masih digunakan karena belum semua kaum memeluk agama Islam.

i.        Metode Diskusi
Diskusi sering dimaksudkan sebagai pertukaran pikiran antara sejumlah orang secara lisan membahas suatu masalah tertentu dan bertujuan untuk memperoleh hasil yang benar. Sebagai contoh, perwakilan negeri-negeri Eropa berkumpul di Istanbul.Mereka mengajukan usulan-usulan pada pemerintahan Utsmani.Beberapa usulan penting itu adalah membagi negeri Bulgaria menjadi dua wilayah.Namun usulan ini tidak disetujui oleh Utsman.

j.        Metode Karya Tulis
Metode ini masuk dalam kategori dakwah bi al-qalam. Tanpa tulisan dunia akan lenyap dan punah. Pada masa Utsmani upaya-upaya manipulatif sejarawan musuh-musuh Islam, khususnya terhadap sejarah khilafah Utsmaniyah dihadang sekelompok intelektual dan sejarawan umat.Dimana mereka berusaha membantah semua tuduhan yang dilakukan oleh sejarawan musuh-musuh Islam itu dan membela pemerintahan Utsmani. Salah satu buku yang paling menonjol dalam melakukan bantahan ini adalah buku yang ditulis oleh Dr. Abdul Aziz Asy-Syanawi yang ditulis dalam tiga jilid besar dengan judul Al-Daulat Al-Utsmaniyah Daulat Muftara ‘Alaihi dan buku-buku bermutu lainnya yang ditulis oleh Dr. Muhammad Harb seperti, Al-Utsmaniyyun fi Al-Tarikh wa Al-Hadharah dan lain-lain.

3.      Media Dakwah Pada Masa Utsmaniyah
Media yang digunakan pada masa daulah Utsmaniyah ini diantaranya adalah:
1)      Sekolah-sekolah
Karena pada masa ini khalifah cinta akan ilmu,maka dibangunnya sekolah-sekolah agar orang-orang dapat berpengetahuan. Pendidikan diberikan secara gratis, sedangkan materi yang diajarkan adalah meliputi tafsir, hadist sastra, balaghah, ilmu-ilmu kebahasaan, arsitektur dan lain-lain. Maka dari sinilah ilmu-ilmu semakin berkembang dan kita sebagai umat penerusnya bisa merasakan ilmu-ilmu yang telah diajarkannya.

2)      Masjid
Masjid pada masa ini juga merupakan tempat pendidikan, yang mana pendidikan yang diajarkan Al-Qur’an, hadist, tafsir dan lain-lain. Masjid juga tempat dilakukannya untuk berdakwah dengan metode ceramah. 

3)       Rumah Sakit
Di setiap klinik ini di tempatkan dokter dengan tambahan dokter-dokter spesialis di bidangnya seperti ahli penyakit dalam, ahli bedah dan ahli farmasi. Pada masa inilah semua telah di kembangkan dengan telah banyaknya pengetahuan yang ada dan semakin berkembang.

4)      Media Cetak
Pada masa ini banyak buku-buku yang diterjemahkan dari bahasa Yunani, Persia dan Arab ke dalam bahasa Turki.Salah satu buku yang diterjemahkan itu adalah Masyahir Al-Rijal (Orang-orang terkenal) karya Poltark dan masih banyak lainnya.Dengan adanya penerjemahan buku-buku ini otomatis adanya media cetak untuk mencetak hasil terjemahan ini, dan juga adanya percetakan uang karena uang pada masa ini juga digunakan untuk kebutuhan.

4.      Materi Dakwah Pada Masa Utsmaniyah
Materi yang diterapkan pada masa daulah Utsmaniyah meliputi akidah, syariah dan muamalah. Di mana pada masa Utsmaniyah materi-materi seperti fiqih, tata cara membaca Al-Qur’an, berwudhu dan lain-lain, lebih dipermantap lagi penerapannya. Pada masa ini ketahuidan (meng-Esa-kan) pun di tanamkan pada umatnya.

No comments:

Post a Comment